Cara Melihat dan Menghitung Rata-Rata Nilai UTBK 2021

 Artikel ini membahas tentang cara menjumlahkan, menghitung rata rata dan membaca nilai UTBK 2021 untuk keperluan seleksi mandiri atau lainnya.

UTBK SBMPTN 2021 telah usai dengan diumumkannya peserta yang lolos SBMPTN 2021 pada 14 Juni 2021, pukul 15.00 WIB. terdapat sebanyak 184.942 Peserta yang dinyatakan Lolos SBMPTN 2021 yang terdiri dari 92.963 peserta dari prodi Saintek dan 91.979 untuk prodi Soshum. 

Selamat untuk para peserta yang telah dinyatakan lulus ya. Buat yang belum, yok kejar seleksi mandiri yang banyak juga menggunakan nilai UTBK 2021.

Cara Melihat Pengumuman SBMPTN 2021

Bagi yang belum lihat pengumuman, bisa mengikuti cara berikut ya.

1. Buka laman https://pengumuman-sbmptn.ltmpt.ac.id/
2. Masukkan nomor peserta UTBK SBMPTN 2021
3. Masukkan tanggal lahirmu
4. Cek Hasil

Apabila lupa nomor peserta UTBK bisa ikuti cara berikut ini : Cara Mengetahui Nomor UTBK yang Lupa

Cara Cek Nilai UTBK SBMPTN 2021

Setelah mengetahui lolos atau tidak hasil pengumuman SBMPTN 2021, kalian bisa mengunduh nilai kalian dalam bentuk Sertifikat Hasil UTBK SBMPTN 2021. Didalam sertifikat ini terdapat nilai untuk semua subtes dan juga bisa diunduh oleh semua peserta UTBK SBMPTN 2021.

Berikut ini langkah cara cek nilai UTBK

1. Login akun LTMPT di portal.ltmpt.ac.id
2. Pilih menu "UTBK SBMPTN"
3. Kemudian, pilih unduh Sertifikat Hasil UTBK SBMPTN 2021

Silakan diunduh karena nilai ini yang akan kamu gunakan untuk seleksi mandiri dibeberapa PTN yang membuka jalur mandiri dengan nilai UTBK ya.

Cara Menghitung Rata Rata Nilai UTBK

Setelah diunduh, banyak yang tanya sebenarnya bagaimana sih cara menghitung rata-rata nilai UTBK yang nantinya digunakan untuk prediksi apakah lolos seleksi mandiri atau tidak. 

1. Pisahkan dulu antara nilai TPS dan TKA. Karena kegunaanya akan berbeda-beda nantinya..
2. Untuk menghitung rata-rata TPS, jumlahkan semua nilai subtes di TPS dan bagi dengan 4.
3. Untuk menghitung rata-rata TKA, jumlahkan semua nilai subtest TKA dan bagi dengan 4.

Mengapa tidak menggunakan 60%(rerata TPS) + 40%(rerata TKA) untuk rerata secara keseluruhan?

Karena kita tidak tau penilaian masing-masing kampus apakah menggunakan kombinasi perbandingan persentase TPS dan TKA sebesar 60:40; 50:50; atau bahkan 70:30.

Hal yang harus diperhatikan adalah penilaian UTBK ini menggunakan sistem IRT (Item response theoru), yaitu apabila soal dianggap sulit maka akan mendapatkan poin yang besar apabila benar serta sebaliknya. 

Baca juga : Sistem Penilaian IRT pada UTBK 2021

Cara Membaca Nilai UTBK

Setelah mengetahui nilai UTBK, bagaimana kita bisa memahami nilai UTBK itu supaya nanti ketika seleksi mandiri yang menggunakan nilai UTBK bisa memiliki peluang lolos yang besar juga? yuk cermati berikut ini.

1. Pertama, coba cek 2 nilai tertinggi di TPS dan 2 nilai tertinggi di TKA.
2. Kemudian, cocokkan dengan jurusan yang kamu pilih saat SBMPTN. Apakah pilihanmu membutuhkan 2 nilai tertinggi tersebut sebagai prioritas?
3. Carilah nilai temanmu yang nilainya hampir sama, kira-kira dia masuk dijurusan dan PTN apa ya.
4. Tanyakan rerata masing-masing ya. Rerata TPS dan Rerata TKA. Biar lebih valid apabila kamu jadikan referensi nantinya.
5. Tanyakan lolos di prodi dan PTN apa. Apabila gak lolos, dia daftar dimana sih. Biar jadi bahan merancang strategi untuk jalur mandiri.
6. Nah, terakhir silakan pilih jurusan dan PTN yang sesuai dengan nilai UTBK yang kamu miliki.

Misalkan seperti ini.

Sebagai contoh nilai diatas. Nilai yang tinggi di TPS adalah PU dan MBM sedangkan di TKA Saintek adalah Kimia dan biologi.

Nah, carilah jurusan yang sesuai kira-kira membutuhkan atau prioritas nilainya adalah yang paling keempat subtes diatas.

Setelah ketemu, cari tau PTN dan prodi apa yang lolos dengan nilai tersebut di SBMPTN. Bisa nanya temen sekolah atau temen media sosial ya. Kalau emang susah, bisa nanya rata-rata nilai TPS dan TKA saja. Nanti, kamu prediksi sendiri kira-kira cocoknya dimana.

Baca : 9 PTN dengan Seleksi Mandiri Menggunakan Nilai UTBK 2021

note! Oh iya pembacaan ini hanya sebagai cara mudah bukan yang paling benar. Tujuannya supaya kamu gak kebingungan memilih jurusan/prodi serta bisa memantapkan diri untuk mengikuti seleksi jalur mandiri.